Postingan

Tuan Semu - Cerpen

Kau tau? Ungkapan jangan terlalu cepat membuka pintu, ada benarnya. Karena, kita tak pernah tau siapa yang akan menjadi tamu. Benar tamu atau penipu? Benar ingin singgah atau malah pindah? Bagaimana jika tiba-tiba peraduan kita diambil alih? Kesalahan ini juga yang sering dilakukan kebanyakan manusia di bumi. Termasuk aku. Aku terlalu cepat membuka pintu tanpa bertanya siapa gerangan di balik benda persegi panjang itu.  Suatu waktu, ia tiba-tiba datang. Entah apa maksud semesta membawanya padaku. Entah sebuah konspirasi atau bukan, aku juga tak mengerti. Tapi satu yang pasti. Aku senang sekali. Sebab seandainya alam sedang menjebakku pun, aku terjebak dengannya, bukan? Dengan ringan tanganku membuka pintu, lalu menyambutnya masuk. Dia yang sedang terluka, patah kaki dan juga hati. Membuatnya tak mampu melangkah lebih jauh mengejar apa yang ia perjuangkan selama ini. Dia dan wanitanya sudah tak sepenanggungan. Mereka, sudah tak beriringan. Ku coba untuk membasuh. Sampai airnya terli...

MR. TJ Si Raksasa Jalanan - Feature

Gambar
‘MR. TJ’ begitulah yang terukir di depan kaca truk hijau bermuatan 32 ton batubara itu. Ukiran yang tak lain adalah singkatan dari nama Tuannya sendiri, Tanjung. Pria yang satu tahun lagi genap berusia setengah abad ini, masih terlihat gagah dan perkasa. Meski hampir seluruh kepala sudah di dominasi warna putih, kecuali kepala bagian belakangnya. Perut yang buncit khas para supir truk, terlihat jelas walau tersembunyi di balik baju ‘ketebe’ bergaris abu-abu yang dikenakannya. Kepulan asap yang pamit dari bibir, di tambah kalung rantai berwarna silver yang bergelantung di lehernya menambah kesan sangar. Siapapun yang melihatnya tentu akan bergidik ngeri. “Biar agak reman juga lah. Biar jangan terlalu dianggap sepele sama orang” jelas Tanjung. TJ memang panggilan akrab bapak tiga anak itu. Siapa yang tak kenal dengannya? Hampir seantero Kota Perawang, selagi mereka adalah penghuni lama maka akan langsung mengenalinya. Sejak kota kecil ini masih hutan belantara, ia sudah lebih dulu tingga...

Jejak Digital - Cerpen

Gambar
  Tepat genap bumi mengelilingi matahari. Hari ini, dan tiga ratus lima puluh lima hari yang lalu. Di kuku-kuku buku, kaki yang menari ditemani dentuman waktu di lengan kiri.   Bibliosmia , aroma khas dari tubuh buku-buku itu langsung menyeruak saat aku mendekati wajahku. Hmmmm aroma ini sungguh membuat candu. Milo Mang Uya juga kalah kalau dibandingkan dengan ini.    Bruk! "aaw" kepala ku sentuh, hati yang meneduh. Aku tersipu.    "Kupu-kupu mana yang tak riuh kalau begini?" kataku memegangi perut. Bukan karena lapar. Bukan juga karena sedang mulas. Dia baru baru saja menepuk kepalaku dengan buku setebal delapan centimeter. Kemudian duduk dengan tenang seperti bayi tanpa dosa, percis di depanku. Aku masih memegangi kepalaku yang berbalut kerudung biru, kado ulang tahun ketujuh belas dari bunda. Sakit di kepala memang tak seberapa. Tapi entah mengapa efeknya sampai ke wajahku yang memerah seperti habis memakai  blush on.      "Ehm. ...

Misi Penyelamatan Waras: Magang di Come

Gambar
Haloha..! aku balik lagi nih. Mhehehe..  Mun maap yah lama tak bersua. Januari lalu aku baru aja menyelesaikan magang online ku  dan sekarang, ingin berbagi cerita ke kamu. Mau tau ga? Harus mau siih. Gamau tau pokonya harus baca! Maksa nih hahaha.  Oke di simak yah! 

Malam - Puisi

Gambar
Malam Oleh : Yufive Kepada angin kalah dingin Kepada hujan yang kalah deras Kepada malam yang enggan merengkuh kembali Syukur ku ucap Tangan ku dekap Listrik malam ini lebih paham Lebih pengertian Kau bawakan kelam yang suci Tanpa hingar bingar, caci maki Hanya kau dan aku Malam.

Kemas - Puisi

Gambar
  KEMAS Oleh: Yufive Ingat kata ku dulu yang ingin tetap disini? Walau sudah kau paksa pergi, untuk beberapa dekade aku masih disitu. Tak beranjak sama sekali Ku fikir, kau akan berbalik, membukakan pagar itu, lalu menyambutku Tapi sepertinya, semesta berkata lain Baiklah, kini ku ikuti mau mu Sebentar, ku kemas dulu tas ku Biar ku bawa pergi semua kenang Janji, takkan ku sisakan satu keping pun Ini. Kertas biru terakhir dari ku Maaf, membuat mu lama menunggu Menunggu ku benar-benar pergi dari hidupmu

Draft - Puisi

Gambar
  DRAFT Oleh: Yufive Satu, dua, tiga, tak terhingga Warna kuning untuk setiap foldernya Lambang bahagia dan kehangatan, katanya Tak apalah, siapa tau kau ikut terasa? Draft ku penuh Aku mengeluh "Dimana lagi kan ku taruh?" Seperti kata Eyang Sapardi, 'yang fana adalah waktu'. Maka habislah waktu ku dalam kefanaan tentang mu kau abadi, kau dan cerita ini.