Jejak Digital - Cerpen

Tepat genap bumi mengelilingi matahari. Hari ini, dan tiga ratus lima puluh lima hari yang lalu. Di kuku-kuku buku, kaki yang menari ditemani dentuman waktu di lengan kiri. Bibliosmia , aroma khas dari tubuh buku-buku itu langsung menyeruak saat aku mendekati wajahku. Hmmmm aroma ini sungguh membuat candu. Milo Mang Uya juga kalah kalau dibandingkan dengan ini. Bruk! "aaw" kepala ku sentuh, hati yang meneduh. Aku tersipu. "Kupu-kupu mana yang tak riuh kalau begini?" kataku memegangi perut. Bukan karena lapar. Bukan juga karena sedang mulas. Dia baru baru saja menepuk kepalaku dengan buku setebal delapan centimeter. Kemudian duduk dengan tenang seperti bayi tanpa dosa, percis di depanku. Aku masih memegangi kepalaku yang berbalut kerudung biru, kado ulang tahun ketujuh belas dari bunda. Sakit di kepala memang tak seberapa. Tapi entah mengapa efeknya sampai ke wajahku yang memerah seperti habis memakai blush on. "Ehm. ...